(Foto: wikipedia) |
Di beberapa negara, istilah "makanan laut" juga mencakup mamalia laut, ikan dan kerang yang ditangkap atau dikumpulkan nelayan dari air tawar (danau dan sungai).
Makanan laut merupakan sumber protein, lemak, vitamin, dan mineral (seng, zat besi, selenium, magnesium, dan iodium).
Sejarah
Makanan laut sudah dikonsumsi manusia sejak zaman purba. Orang Mesir kuno memanfaatkan makanan laut sebagai sumber protein. Makanan laut diperoleh dengan cara memancing di Laut Mediterania dan Sungai Nil, serta memelihara ikan di kolam. Orang Yunani kuno juga memakan ikan dan kerang-kerangan dalam bentuk segar atau kering.
Kesegaran makanan laut
Ikan
Makanan laut tersedia dalam bentuk segar, kering, atau beku. Ikan segar atau ikan beku biasanya dijual setelah dibekukan di dalam lemari es atau didinginkan dengan es. Ciri-ciri ikan bermutu baik:
Warna tubuh ikan harus cerah, mengkilat, dan terlihat bagus
Ikan Tidak berbau amis atau bau menyengat seperti amonia
Mata ikan harus terlihat cerah, jernih, dan menonjol keluar
Daging ikan tidak lunak dan lentur bila ditekan
Bagian insang atau bagian yang mengandung pembuluh darah harus terlihat merah tua atau merah jambu, dan bukan warna coklat atau abu-abu.
Kerang, kepiting, udang
Hewan laut yang memiliki cangkang harus utuh, tidak retak, atau pecah
Cangkang kerang atau tiram yang masih hidup akan menutup bila dipegang dengan tangan
Kaki-kaki dari kepiting dan udang karang yang hidup masih bisa bergerak.
Penyimpanan dan pengolahan
Setelah dibeli di pasar atau ditangkap di laut, kesegaran makanan laut harus dipertahankan agar tidak rusak. Kesegaran makanan laut dijaga dengan memasukkannya ke dalam kemasan berisi es, kotak es, atau lemari es. Sebelum kualitasnya menurun, makanan laut harus segera dimasak atau dikonsumsi.
Pengolahan makanan laut:
Pematangan dengan cara direbus, digoreng, dibakar, ditumis, dikukus, atau dipepes menjadi berbagai masakan dan makanan olahan: kerang rebus, udang bakar, kepiting rebus, ikan goreng, ikan pepes, kerupuk, atau bakso.
Pengeringan dan penggaraman: udang kering, ikan asin, cumi asin
Perendaman dengan cuka atau minyak: carpaccio, ceviche, pekelharing
Fermentasi: kecap ikan, narezushi
Penyajian sewaktu masih segar (mentah) sebagai sashimi, sushi, atau campuran selada.
Masakan dari makanan laut
Asia
Indonesia: tekwan, pempek, otak-otak, sambel be tongkol, be pasih mepanggang
Jepang: sashimi, sushi, tempura, kamaboko
Korea: maeun-tang, okdom-gui
Kamboja: samla mchou banlé, dan khor trey
Malaysia: Siakap Kukus,yong taufu, Ikan Masak Tiga Rasa,
Myanmar: mohinga
Singapura: kepiting lada hitam, yong taufu
Thailand: tom yam, tom som pla
Vietnam: canh chua cha, chạo tôm cuốn, cá chiên nước mắm gừng
Eropa
Bulgaria: Tikvitchki s Anshoa
Italia: Brodetto di Pesce Veneziano
Jerman: Hamburger Aalsuppe
Perancis: Bouillabaisse, Anguille Médocaine, Morue à la Bordelaise, Saumon en Pain de Caudebec, Alose au Four
Polandia: Sledz w Smietanie
Portugal: Caldeirada
Spanyol: Caldereta, Lubina a la Santanderina
Turki: Balık Corbasi Bodrumlı
Yunani: Kakaviá, Athenaikí Mayonaísa
Afrika
Maroko: Sharmoola
Amerika
Amerika Serikat: clam chowder, crab cake.
Referensi : Pigott, George M. (7 Desember 1990). Seafood: Effects of Technology on Nutrition. CRC Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar