Bangkok -
Di Bangkok, ada satu restoran seafood yang sangat populer – khususnya
di kalangan para wisatawan. Restoran yang sudah eksis sejak tahun 1969
itu bernama Somboon. Popularitas Somboon juga telah menyebabkan
munculnya berbagai restoran dengan nama dan penampilan yang mirip.
Misalnya, ada yang memakai nama Somboon Dee, dan dikenal dengan harganya
yang mencekik leher.
Di seluruh Bangkok, Somboon yang asli
hanya punya lima restoran, yaitu di: Surawong, Bangna, Sam Yan, Ratchada
Pisek, dan
Bantadthong. Waspadai juga ulah para pengemudi taksi atau
tuktuk yang sering membawa tamunya ke restoran lain, atau mengelabui
seolah-olah Somboon tutup pada siang hari atau pada hari itu.
Tempat-tempat “palsu” itu biasanya memasang harga jauh lebih mahal
karena harus memberi komisi kepada pengemudi taksi atau tuktuk.
Somboon
yang asli justru tidak mahal. Kepiting besar dibandrol 300 baht
(sekitar Rp 90 ribu) per porsi. Masakan udang sekitar 150 baht. Yang
agak mahal – bila dibanding dengan harga Jakarta – adalah bebek peking
yang dihargai sekitar Rp 250 ribu.
Bila melihat daftar menu-nya
yang mencakup lebih dari 100 jenis masakan, kebanyakan sajian Somboon
adalah mirip dengan sajian resto seafood di Hong Kong.
Saya memesan
lumpia udang yang ternyata sangat mirip dengan sajian serupa di
Indonesia. Di Pontianak, sajian ini disebut he keng. Beberapa restoran
di Jakarta menyebutnya sebagai udang segobang. Dicocol dengan saus
asam-manis sedikit pedas. Di Bangkok, tentu saja sausnya memakai saus
ikan dengan aroma khas.
Masakan udang lainnya yang populer adalah
udang kukus bawang putih dan udang goreng telur asin. Aha, mirip pula
dengan banyak sajian serupa di restoran seafood Jakarta, bukan?
Masakan
yang paling populer dan banyak dipesan di Somboon adalah kari kepiting.
Situs web Somboon bahkan tidak malu menyebut dirinya sebagai: the best
crab curry in Asia. Bagi kita dari Indonesia yang punya banyak restoran
kepiting andalan, tentu saja tidak akan begitu saja percaya dengan klaim
seperti itu. Khususnya bagi saya yang punya standar baku: bahwa kari
yang mak nyuss harus memakai daun kari ataau salam koja. Padahal, kari
kepiting Somboon ini tidak memakai daun kari.
Tetapi, sajian yang
satu ini memang cukup istimewa. Kuah karinya kental, dicampur kocokan
telur, dan bernuansa manis, melumuri potongan-potongan besar kepiting.
Kepitingnya digoreng dulu sebelum dimasukkan ke dalam kuah kari kental.
Sayangnya, di restoran ini tidak tersedia roti mantau goreng untuk
mencocol kuah.
Udang goreng telur asinnya juga istimewa. Saya justru
terkesan pada masakan yang disebut yod mara. Ini ternyata tumis pucuk
labu yang crunchy dan sungguh menawan. Bahkan ada hint rasa trasi/blacan
di dalam bumbu minimalisnya.
Saya juga memesan ikan kukus yang
rupanya juga banyak dipesan. Ikannya dari jenis seabass berdaging
lembut. Bumbunya mencuatkan aroma bawang putih dan minyak wijen yang
cantik. Kuahnya encer dengan rasa asam yang segar.
Somboon adalah
pengalaman makan yang cukup unik di Bangkok. Tetapi, seandainya tidak
sempat, tidak rugi juga. Mirip dengan yang di Jakarta, kok.
Somboon Seafood
169/7 Surawong, Bang Rak
Bangkok, Thailand
+662 2333104
www.somboonseafood.com
(detikfood.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar