Selasa, 24 Januari 2012

DPR: Pemerintah Harus Bantu Tingkatkan Kualitas Kiat Esemka

Anggota Komisi VIII DPR RI Jazuli Juwaini menegaskan hadirnya mobil SUV Kiat Esemka menambah daftar prestasi anak bangsa dalam bidang teknologi, khususnya otomotif.
Apalagi Kiat Esemka didisain dan diproduksi oleh siswa SMK yang memiliki modal kecil.
"Ini menjadi pelajaran untuk para pemangku kebijakan negeri kita.
Dengan modal terbatas, siswa SMK mampu merakit mobil seperti itu. Seharusnya pemerintah langsung tanggap merespon potensi dan kreativitas anak bangsa ini. Jangan dikorbankan hanya karena kepentingan politik", demikian Jazuli Juwaini menguturkan di Tangerang, Banten pada Kamis (5/1/2012).
Anggota DPR RI dari F-PKS menyoroti bahwa industri otomotif dalam negeri tidak bangkit-bangkit, karena berbagai hambatan, terutama di level pengambil kebijakan.
Bisa jadi ada orang-orang yang selama ini menikmati keuntungan, merasa terganggu jika industri dalam negeri bangkit.
"Indonesia punya banyak SDM yang pintar dan kreatif serta diakui di dunia internasional. Contohnya di Honda, Toyota, dan Ford banyak disainer dan SDM andalannya berasal dari Indonesia."
"Protonnya Malaysia saja sampai sekarang belum jelas keuntungannya. Tapi mobil nasional Malaysia tersebut didukung oleh kebijakan pemerintahnya. Sama seperti Korea dan Jepang. Pemerintah mereka sangat mendukung kemandirian industri otomotif," papar Jazuli, dalam rilis yang diterima Tribunnews.com.
Ia mengatakan, memang kalau akan diproduksi massal membutuhkan uji kelaikan dan keselamatan terlebih dahulu.
Tapi bukan berarti langsung menghentikan dan tidak mengapresiasi produk yg sudah dihasilkan oleh anak-anak berprestasi ini.
"Malah pemerintah seharusnya memperbaiki dan memfasilitasi peningkatan kualitas mobil tersebut,” katanya.
Mobil Kiat Esemka memiliki kandungan lokal 80 persen. Dibuat dan dirakit siswa-siswa SMKN 2 Solo, SMKN 5 Solo, dan SMK Warga Solo yang didampingi oleh Kiat Motor, Klaten.
Artinya mobil Kiat Esemka benar-benar murni hasil karya anak-anak Indonesia. Hal ini harus dihargai dan didukung oleh pemerintah.

(tribunnews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar